Pada tanggal 15 juni 2018 adalah hari ke 15 saya di Klaten di BLC Telkom, Hari ke 15 itu bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri. Disini adalah awalku tidak merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama Keluarga. Mulai dari awal saya bangun jam 5 dan begegas mandi bergantian dengan 4 teman saya, setelah mandi dan bersiap - siap Kami pun langsung pergi ke Alun - alun Klaten untuk melaksanakan sholat Idul Fitri. Di Alun - alun Klaten ramai penuh dengan masyakarakat sekitar Alun - alun yang melaksanakan sholar Idul Fitrinya di Alun - alun Klaten.

Selesai Sholat, Kami kembali ke BLC Telkom. Kami makan bersama - sama karena ketidak cukupan Nasi pada akhirnya kami menjadikan semua nasi dan lauk jadi satu untuk dimakan bersama. Kami tak kenal rasa jijik ataupun gak mau makan disitu yang kita pikirkan adalah bagaimana caranya kita bisa dapat nutrisi dari makanan walaupun itu harus berbagi dengan orang lain.

setelah makan karena kami jauh pada Orang tua kami tak lupa menghubungi orang tua untuk silahturahmi meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan 1 Tahun kemarin. Tak sedikit pula air mata mengalir karena rasa terharu jauh sama Orang tua yang biasanya disetiap leberan kami selalu dirumah untuk menghabiskan waktu bersama tapi kali ini kami tidak berada dirumah. Setelah Orang tua Kami mulai untuk meminta Maaf pada orang - orang yang di BLC Telkom seperti Om Wing (teman Mbah Suro), Mbah suro). Setelah itu bersih-bersih BLC untuk mengisi waktu luang.

Bersih - bersih selesai, Saya dan Teman saya mengecek situasi Lingkungan sekitar BLC Telkom untuk melihat - lihat dengan cara berjalan - jalan. Yang kami lihat adalah kondisi di Klaten sangatlah sepi kayak tiada orang pada Hari ke 1 Hari Raya mungkin banyak orang yang mudik ke kampung. Kondisi sepi itu membuat saya berfikir " Kota ini kok sepi banget ya kanyak gak ada orang padahal Hari Raya ". Kenapa saya berfikir begitu karena Di Kediri sendiri hampir kayak tidak sepi orang ketika Hari Raya ke 1 bahkan jalan raya sampai macet terpenuh i orang - orang yang perjalanan mau mudik ataupun ke rumah saudara silahturahmi. Di Klaten sendiri jarang melihat orang Bersilahturahmi ke tetangga ataupun jalan - jalan untuk merayakan Hari Raya. Dan saya berfikir Mungkin disini tradisinya berbeda sperti di Kediri yang berkunjung ke tetangga sanak saudara untuk silahturahmi.

Dan itulah pengalaman awal Saya di Klaten untuk merayakan Hari Raya yang merasakan beda dengan di Kediri yang ramai